Ilustrasi | Pelajar NU Batang
Karna kajian cinta kemarin membahas friendzone sebagai kader IPNU yang cupu dan gemeteran kalau ngomong di depan umum terlebih pasal cinta, aku jadi tergugah membahas ini, cinta dan keheningan, atau dalam Bahasa lain “cinta yang tak dapat mengutarakan sebab keberanian tak kunjung datang” padahal keberanian kan tidak datang begitu saja hmmmm
Kata Kahlil Gibran
“Ku sucikan bibirku dengan api suci untuk berbicara tentang cinta
Tetapi saat kubuka bibirku untuk bicara
kudapati diriku diam membisu
Aku biasa mendendangkan lagu cinta sebelum aku memahaminya
Tetapi ketika aku mengerti segala kata dari mulutku jadi tak bernilai
dan nada-nada cinta dalam dada jatuh dalam keheningan yang luruh”
bagaimana aku akan pandai mengutarakan jika denganmu saja sudah cukup menyenangkan, setiap peluh dan menyerah ini hadir cukuplah senyum dan sorot mata mu menjadi obat.
kata abu Nuwas
“Duhai mata yang mempesona engkau redup selamanya
Tatapanmu menguak rahasia yang tersimpan di dada
Perhatikanlah diri kita
engkau menutupiku seakan takdir menyembunyikanku
Engkau membunuhku tanpa harapan untuk balas dendam
Seakan pembunuhan itu adalah persembahan untuk tuhan”
Tapi mungkin sepandai apapaun kita bersyair jika tidak di nyatakan akan sama saja, ya perasaan kita tidak akan tersampaikan hahaha, dan seringkali relasi friendzone ini seperti puisinya Gibran
“cinta yang sebenarnya adalah Ketika kamu menitikan air mata dan kamu masih peduli terhadapnya
Adalah Ketika dia tidak memperdulikannya dan kamu masih menunggunya dengan setia
Ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata
Aku turut berbahagia…
Mungkin akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
Melainkan karena kita sadar bahwa orang itu akan lebih bahagia
Apabila kita melepaskannya….
Cinta hanya mengajarkan aku untuk melindungimu
Bahkan dari diriku…
Adalah cinta yang terbebas dari api (maksunya nafsu)
Yang menghalangiku dari mengikutimu pergi ketempat yang jauh
Cinta membunuh hasratku
Sehingga engkau bisa hidup dengan bebas dan benar
Cinta yang terbatas mencari kepemilikan dari orang yang dicintai
Namun cinta yang tak terbatas hanya mencari dirinya sendiri
Cinta hanya mengajarkanku untuk melindungimu
Bahkan dari diriku sendiri…
Kadang kala orang yang paling mencintaimu
Adalah orang yang tak pernah menyatkan cinta kepadamu…
Karna takut engkau berpaling dan menjauh…
Lalu bila suatu saat dia pergi kau akan menyadari
Bahwa dia adalah cinta yang tak engkau sadari…
Laksana butir-butir gandum
Engkau akan diraihnya kedalam gilingannya
Ditumbuk-tumbuknya engkau sampai polos
Diketannya dirimu sampai terbebas dari kulitmu
Digosoknya tubuhmu sampai putih bersih
Diremas-remasnya dirimu sehingga mudah di bentuk
Dan akhirmnya diantarkannya dirimu kepada api suci
Laksana roti yang di persembahkan pada pesta kudus tuhan…
Tapi ya gitu kalau terlalu banyak berdiam diri menemani sebagai teman eeehhh sekalinya dinyatakan malah berujung perpisahan hmmmm
“Kutulis diatas pipiku satu kalimat untuknya
Duhai beratnya saat berpisah
Ia menjawab dengan gerakan jemarinya
“kupahami pesanmu namun untuk kita tiada lagi jalan bertemu”
Karna mungkin pilihanya sesederhana dua hal, jadian dan asik banget karna pasangan semenyenangkan teman, atau awkward banget awalnya teman kemudian pisahan, atau mungkin juga enggak… nih pesan buat temen-temen yang temannya menyatakan perasaanya
Kalau gasuka jangan diterima karna itu nyesek, kalau nolak, tolak dengan baik-baik, gausah sok sok an “kamu terlalu baik untukku” nanti kalau di jahatin bahaya kaaan, kalau kalian memutuskan untuk terus berteman, bertemanlah dengan baik-baik (asal kuat kuat yah) kita tiadak pernah tahu bagaimana perlakuan orang yang dicintai berpengaruh seperti apa terhadap psikologi orang tersebut,
Atau bukan? Berharap ada tulisan balasan dari teman-teman, dariku yang menyukai teman sendiri, tidak apa-apa semenyenangkan itu jika berpasangan, tapi menjadi bencana besar jika pisahan.
Penulis: Ahmad Malawi
Editor :Ahmad Malawi